Jumat, 07 Desember 2007

Qurban, self destructive force, suicidal tendencies

Allah mengatur alam dengan cara yang indah, kelahiran dan kematian bukan hal yang bertentangan. kehancuran dan pembentukan berjalan dengan harmonis. Ikan Salem mengantarkan hidup generasi barunya dengan cara yang heroik sekaligus romantis. Krakatau menghancurkan dirinya untuk digantikan oleh anak krakatau, lebah melindungi koloninya dengan sengat yang cuma bisa digunakan sekali yang menyebabkan nyawanya hilang. dalam dunia serangga ada induk yang menjadi makanan larva yang dilahirkannya. Ada kekuatan penghancuran diri untuk hal yang mulia. Pengorbanan nabi Ismail AS yang bersedia disembelih ayahnya nabi Ibrahim AS kiranya adalah contoh pengorbanan untuk hal yang lebih utama, bahwa cinta yang utama hanya untuk pemberi cinta itu sendiri.

Di kompas 8 desember 2007 hal 36 di halaman khusus UN Climate Change Conference, ada fakta menarik yang diambil dari the live earth, global warming survival hand book.
"Ketahuilah jarak tempuh makanan anda. Apabila satu juta orang beralih ke makanan produksi lokal selama satu tahun, maka kita akan melenyapkan 625 ribu ton CO2."
Sebuah informasi yang seharusnya membuat kita berpikir. Manusia modern hari ini mempunyai banyak keinginan melampaui kebutuhannya. Saya enggan membahasnya, lebih baik untuk kontemplasi sendiri kemudian disusul aksi.

Seperti binatang, manusia juga punya self destructive force, sayangnya lebih banyak bukan untuk tujuan yang baik, drivernya adalah nafsu negatif. Buat pelaku kejahatan lingkungan selain membunuh kehidupan demi kantongnya, sebenarnya ia juga membunuh kemanusiaan yang ada dalam dirinya.

Agama-agama mengajarkan bahwa hidup tidak boleh diperbudak keinginan. Bang haji tanya, " kenapa yang enak-enak justru yang dilarang? Mungkin jawabannya karena manusia utama adalah manusia yang mampu hidup secukupnya dan tidak menjadi budak apapun/siapapun, kemuliaannya terletak pada apa yang disumbangkan untuk kehidupan dan peradaban.

Selamat hari raya Iedul Adha, semoga Qurban kita adalah untuk hal yang utama, ridho Allah SWT dan kemanusiaan bukan karena malu sama tetangga yang qurban atau buat pamer dan riya.