Minggu, 20 Januari 2008

pindah host dulu.

Isi blog ini dipindahkan ke WP, link nya ada di side bar dengan titel mirror blog, tapi setelah update WP dengan posting baru jadi bukan mirror lagi deh...

---The End---

Jumat, 18 Januari 2008

Ciluuukk...Ba...

image390.jpgimage389.jpg
Habis makan coklat main cilukba, masih cemong-cemong tuh...

Cheeeese...

web1.jpg

Farhat & mama sedang "camping" di rumah eyang, kok mukanya menyeringai gitu, dicubit ya???

Rabu, 16 Januari 2008

Football Manager

Menjadi football manager berarti hidup dalam excitement, terutama menjadi manager untuk klub-klub bereputasi dunia atau continental. Excitement ini berasal dari turbulensi yang timbul sehubungan dengan prestasi klub. Hidup sebagai manager sepakbola seperti melakukan juggling dengan telur, pelatih-pelatih hebat seperti Gerrard Houlier, Kevin Keegan, Sven Eriksson, Del Bosque dan masih banyak lagi pernah sekali dua kali dipecat dan ini saya yakin kebanyakan bukan karena tidak mampu melatih tapi diakhir-akhir masa jabatannya agak kurang beruntung dengan chemistry club nya. Contoh paling akhir adalah Sam Allardyce yang sebenarnya pelatih bagus tapi gagal mengangkat New Castle dari mid table EPL setengah musim ini, sepeninggal Alan Shearer New Castle makin kehilangan reputasinya, tahun lalu bahkan terancam degradasi ke liga divisi satu yang membuat pelatihnya saat itu Glenn Roeder kehilangan jabatannya. Jarang ada pelatih seperti Alex Ferguson yang bertahan sangat lama diklub sehingga bisa membentuk tim dari mentah menjadi matang seperti MU class of 92 (Beckham, Giggs, Scholes, Neville dkk) dan sempat meregenerasinya sekarang dengan Rooney, Ronaldo, Nani, Anderson dan Pique. Banyak pemilik klub tidak cukup sabar menunggu proses matangnya sebuah tim sehingga ganti-ganti pelatih dilakukan. Untuk kasus New Castle saya pikir keadaan tidak akan berubah walaupun misalnya Herry Redknapp atau Alan Shearer bersedia melatih NCU tanpa kesediaan untuk bersabar dari fans dan pemilik klub. Sekali lagi MU ditangan Alex Ferguson adalah model yang baik. Class of 92 adalah fenomena, bakat individual mereka mungkin bukan yang terbaik di dunia tapi sebagai tim mereka adalah tim paling solid yang pernah saya lihat. Alex sendiri bilang tim 2007 lebih berbakat dari tim yang merebut Treble tahun 99, tapi tim yang dibangun dari awal 90an tersebut sangat "spesial". kalau anda beruntung sempat menyaksikan final Champions league 1999 MU-Bayern Munchen anda pasti mengerti maksud sir Alex, they never say die.
Mencoba merasakan excitement yang sama, saya main CM sejak tahun 96 sampai sekarang. Sejak Sega bercerai dengan Eidos saya lebih memilih main FM karena ia pewaris the old CM. Sama seperti dunia nyata saya pernah dipecat, pernah disanjung dan mengalami suka-duka menjadi manager klub sepakbola kemenangan terasa hebat dan kekalahan terasa menyakitkan. Tetapi excitement dan passion tidak pernah hilang. After all, football is the most beautiful sport of all.

Jumat, 11 Januari 2008

Perilaku makan dan kemerdekaan bereksplorasi.

Saya sudah pernah post sebelumnya kalau Farhat adalah pemakan ulung, kapan saja dimana saja hampir segala makanan kecuali yang pedas dimakan dengan semangat. Saya pernah terpaksa ke mall jam 8 pagi cuma untuk menunjukkan kalau toko donat favoritnya belum buka, tapi ia dengan sabar menunggu mall nya buka jam 9. Toko donatnya sendiri baru siap setengah jam sesudahnya. Nggak heran umur 2 1/2 tahun beratnya sudah 22 kilo.

Fakhran adiknya berbeda, waktu makan diwarnai dengan teriakan dan kadang-kadang tangisan, perang di waktu makan itu bisa berlangsung lebih dari satu jam. sekarang umurnya 1 tahun 4 bulan dan kakaknya terlihat bagai raksasa kalau didekatnya.

Urusan memegang botol susu sendiripun berbeda, Fakhran umur setahun baru mau memegang botol sendiri sedang kakak nya umur 6 bulan sudah mau. Apa yang membuat perilaku mereka sangat berbeda? padahal perlakuan kami orang tuanya sama saja. Saya duga mungkin cara memberi makannya berbeda. Sang kakak tidak pernah makan sambil digendong sejak ia bisa duduk sendiri. Adiknya kadang-kadang digendong pengasuhnya apalagi kalau lagi jelek moodnya.

Mungkin nasihat ibu Anita Lie Ed. D di buku yang saya baca bisa menjelaskan hal ini, "Biarkan anak bereksplorasi waktu makan". Anak mempunyai kebutuhan untuk bereksplorasi dengan makanannya dengan menyentuh, melihat warna-warni makanan, merasakan tekstur dan mengecap rasa makanannya. Memang berantakan dan waktu makan jadi molor tetapi ia belajar (gak kotor ya gak belajar seperti kata iklan detergen). Menurut bu Anita kesalahan pengasuhan anak yang sering terjadi adalah pengekangan kemerdekaan anak sejak dini demi pemenuhan kebutuhan fisik. Sekarang semuanya jadi masuk akal buat saya kenapa mereka jadi berbeda, mudah-mudahan belum terlambat. Btw judul bukunya "101 cara menumbuhkan kecerdasan anak"-elex media komputindo. bukunya tipis dan praktikal.

Tips yang mungkin berguna :

  1. Sediakan kursi bayi dan gunakan sejak ia bisa duduk sendiri dan kalau bisa makan bersama-sama dengan anggota keluarga lain.
  2. Biarkan ia memegang dan mengecap makanannya sendiri
  3. Berikan pujian kalau ia bisa makan dengan rapi, kalau harus melarang sesuatu lakukan dengan mimik serius.