Rabu, 16 Januari 2008

Football Manager

Menjadi football manager berarti hidup dalam excitement, terutama menjadi manager untuk klub-klub bereputasi dunia atau continental. Excitement ini berasal dari turbulensi yang timbul sehubungan dengan prestasi klub. Hidup sebagai manager sepakbola seperti melakukan juggling dengan telur, pelatih-pelatih hebat seperti Gerrard Houlier, Kevin Keegan, Sven Eriksson, Del Bosque dan masih banyak lagi pernah sekali dua kali dipecat dan ini saya yakin kebanyakan bukan karena tidak mampu melatih tapi diakhir-akhir masa jabatannya agak kurang beruntung dengan chemistry club nya. Contoh paling akhir adalah Sam Allardyce yang sebenarnya pelatih bagus tapi gagal mengangkat New Castle dari mid table EPL setengah musim ini, sepeninggal Alan Shearer New Castle makin kehilangan reputasinya, tahun lalu bahkan terancam degradasi ke liga divisi satu yang membuat pelatihnya saat itu Glenn Roeder kehilangan jabatannya. Jarang ada pelatih seperti Alex Ferguson yang bertahan sangat lama diklub sehingga bisa membentuk tim dari mentah menjadi matang seperti MU class of 92 (Beckham, Giggs, Scholes, Neville dkk) dan sempat meregenerasinya sekarang dengan Rooney, Ronaldo, Nani, Anderson dan Pique. Banyak pemilik klub tidak cukup sabar menunggu proses matangnya sebuah tim sehingga ganti-ganti pelatih dilakukan. Untuk kasus New Castle saya pikir keadaan tidak akan berubah walaupun misalnya Herry Redknapp atau Alan Shearer bersedia melatih NCU tanpa kesediaan untuk bersabar dari fans dan pemilik klub. Sekali lagi MU ditangan Alex Ferguson adalah model yang baik. Class of 92 adalah fenomena, bakat individual mereka mungkin bukan yang terbaik di dunia tapi sebagai tim mereka adalah tim paling solid yang pernah saya lihat. Alex sendiri bilang tim 2007 lebih berbakat dari tim yang merebut Treble tahun 99, tapi tim yang dibangun dari awal 90an tersebut sangat "spesial". kalau anda beruntung sempat menyaksikan final Champions league 1999 MU-Bayern Munchen anda pasti mengerti maksud sir Alex, they never say die.
Mencoba merasakan excitement yang sama, saya main CM sejak tahun 96 sampai sekarang. Sejak Sega bercerai dengan Eidos saya lebih memilih main FM karena ia pewaris the old CM. Sama seperti dunia nyata saya pernah dipecat, pernah disanjung dan mengalami suka-duka menjadi manager klub sepakbola kemenangan terasa hebat dan kekalahan terasa menyakitkan. Tetapi excitement dan passion tidak pernah hilang. After all, football is the most beautiful sport of all.